Avian Influenza atau Flu Burung, Penyakit Mematikan yang Kembali Merebak?

Avian influenza atau lebih dikenal denga “flu burung” merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dari famili Orthomyxoviridae. Avian Influenza Virus (HPAIV) yang disebabkan oleh subtipe (H5 dan H7) tipe A, menyebabkan penyakit serius dan mengakibatkan tingkat kematian yang tinggi pada unggas. Sebagian besar virus influenza pada unggas tidak bersifat zoonosis (penyakit pada hewan yang bisa ditularkan ke manusia dan sebaliknya). Namun beberapa strain virus memiliki kemampuan untuk menginfeksi manusia. Seperti kasus yang di Kamboja Februari 2023 lalu, dimana terjadi kasus kematian akibat Flu Burung A (H5N1) pada seorang anak perempuan berusia 11 tahun. Kasus ini merupakan kasus pertama di Kamboja sejak pelaporan terakhir di tahun 2014. Pada tahun 2003-2014 telah dilaporkan 56 kasus konfirmasi H5N1 dengan 37 kematian.

*Ilustrasi flu burung, avian influenza (H5N1)

Faktor resiko utama penularan avian influenza atau flu burung adalah kontak langsung atau tidak langsung dengan unggas yang terinfeksi atau lingkungan yang terkontaminasi oleh feses. Ketika flu burung ditularkan ke manusia, gejalanya mirip seperti flu pada umumnya yaitu: batuk, sesak napas, demam (lebih dari 38° C), sakit kepala, nyeri otot, pilek, sakit tenggorokan, hingga pendarahan dari hidung dan gusi. Saat ini, belum ada vaksin yang tersedia secara luas untuk melindungi manusia dari flu burung. Untuk mencegah penularan flu burung dapat dilakukan dengan :

1. Menjaga kebersihan, seperti: mencuci tangan dengan sabun sebelum dan susudah makan

2. Hindari pasar terbuka atau kontak dengan unggas mati dan unggas hidup.

3. Tidak makan unggas atau bebek yang kurang matang atau mentah.

4. Jangan makan telur mentah

Sumber :

Dewi, Besari Kumala. 2021. Flu Burung: Gejala, Cara Penularan, dan Cara Mencegah. Kompas.com. 24 Mei 2021.

World Health Organization. Avian Influenza A (H5N1) Cambodia. 26 Februari 2023.

Pan American Health Organization. Avian Influenza. 17 Januari 2023.