Vitamin D3 10.000 IU per Hari?Terlalu Besar?
Melanjutkan dari artikel sebelumnya mengenai ‘Dosis harian vitamin D3’, kali ini masih dari saduran podcast dr.Henry Suhendra, Sp.OT kita akan lebih memahami peran vitamin D3 dalam tubuh kita, terutama di masa pandemi.
Sebenarnya dosis vitamin D3 setiap orang berbeda-beda, tergantung seberapa banyak yang diserap oleh usus kita dan kadar Vitamin D dalam darah seseorang. Maka dari itu lebih baik dilakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui kadar D3 dalam darah kita. Beberapa dokter yang menganjurkan untuk mengkonsumsi dosis harian 10.000 IU sering kali dianggap terlalu besar karena kita terbiasa membaca dosis dalam satuan milligram (mg). Yang belum banyak diketahui orang bahwa sebenarnya 10.000 IU = 250 mikrogram = 0,25 mg. Jadi sebenarnya dosis 10.000 IU bukanlah dosis yang sangat besar.

Vitamin D3 baru dikatakan toksik jika sudah mencapai angka 300 ng/ml, namun ahli vitamin D membuat kesepakatan bahwa batas toksik D3 adalah 150 ng/ml agar masih terdapat safety zone. Dokter Henry Suhendra mengemukakan kadar D3 seseorang pada umumnya tidak pernah dapat menyentuh angka 150 – 300 ng/ml kecuali adanya penyakit lain dalam tubuh seseorang. Bahkan untuk seseorang dapat mencapai 150 ng/ml ia harus mengonsumsi vitamin D3 sebanyak 60.000 IU/hari selama 3 bulan (dimana hal ini tidak mungkin dilakukan).
Maka dari itu konsumsi vit D3 10.000 IU per hari sama sekali tidak berbahaya, terlebih lagi kadar vit D3 dalam darah cepat sekali untuk menurun, dengan berbagai faktor :
· Stress
· Kurang tidur
· Terlalu banyak beraktivitas/olahraga
· Adanya penyakit kronis
· Pengaruh obat-obatan tertentu, seperti statin, obat tensi, obat maag
Apabila seseorang terkena toksik D3 (Hyper Calcium) terapi yang diperlukan cukup mudah, yaitu:
· Hentikan konsumsi vit D3
· Konsumsi banyak air putih
· Dalam beberapa hari kadar vit D3 dalam darah dipastikan akan turun
Menariknya, sebuah penelitian di Kalimantan Tengah mendapatkan hasil apabila kadar D3 kurang dari 20 ng/ml lalu terinfeksi Covid, kemungkinan orang tersebut meninggal sebesar 99%. Akibat kekurangan vitamin D3 juga meningkatkan resiko terkena serangan jantung 3x lebih besar dan meningkatkan kemungkinan terkena 17 jenis kanker 3xlebih besar.